Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahi robbil’alamin.
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat da
karunia-Nya yang tak terhingga sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Haji dan Umrah”.
Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam (PAI). Makalah ini kami susun berdasarkan materi pembelajaran tentang “Haji dan Umrah”. Yang didalamnya terdapat bagaimana pelaksanaan umrah dengan baik itu sunnah maupun wajib. Dengan makalah ini, kami harap dapat membantu yang lain dalam memahami tentang haji dan umrah.
memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam (PAI). Makalah ini kami susun berdasarkan materi pembelajaran tentang “Haji dan Umrah”. Yang didalamnya terdapat bagaimana pelaksanaan umrah dengan baik itu sunnah maupun wajib. Dengan makalah ini, kami harap dapat membantu yang lain dalam memahami tentang haji dan umrah.
Akhir kata, kami menyadari bahwa
tidak ada sesuatu pun hal yang sempurna termasuk makalah kami ini. Isi makalah
ini masih banyak kekurangan yang perlu memperoleh saran dan kritikan dari siapa
saja yang telah membacanya. Saran dan kritik anda dapat dijadikan acuan dalam
pembuatan makalah yang lebih sempurna, Amiin.
Palembang,
2 Oktober 2013
Rima
Yunida dan Kelompok 3
Kata
Pengantar ............................................................. hal. 1
Daftar Isi........................................................................ hal. 2
Pendahuluan
.................................................................. hal. 3
Haji ............................................................................... hal. 4
Umrah ........................................................................... hal. 8
Kesimpulan ....................................................... hal. 10
A.
Latar Belakang
Agama islam mengajarkan manusia untuk saling menghargai, selalu mensucikan jiwa dan membebaskan diri dari hawa nafsu, dengan ibadah yang tulus, ikhlas dan aqidah yang murni sesuai ketentuan Allah SWT. Ibadah dalam agama islam banyak macamnya. Haji dan umrah adalah salah satunya. Ibadah haji dan umrah adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakanya disamping itu diperlukan juga semangan, niat dan uang yang cukup.
Dalam mengerjakan haji dan umrah, kita menempuh
jarak yang demikian jauh untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan
kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga dengan satu tujuan
untuk melaksanakan rukun islam yang kelima dan memenuhi kewajibannya.
Untuk memperdalam pengetahuan kita tentang haji dan
umrah. Kami akan menjelaskan secara singkat mengenai haji dan umrah dalam
makalah ini. Kami harap bisa bermanfaat untuk yang membacanya.
B.
Tujuan penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan kami tentang
haji dan umrah disamping itu juga untuk memenuhi tugas dari dosen yaitu Ibu
Efniar, SH . Msi
Haji
A. Pengertian Haji
Kata Haji berasal dari bahasa Arab. Menurut bahasa,
haji berarti menyengaja, dari segi syar’I berarti menyengaja mengunjungi Ka’bah
untuk mengerjakan ibadah yang mengikuti thawaf, sa’I, waquf dan ibadah-ibadah
lainnya untuk memenuhi perintah Allah SWT dan mengharap keridhaan-Nya dalam
masa yang tertentu.
B. Hukum Ibadah Haji
Hukum Ibadah Haji adalah wajib ‘ain bagi yang mampu.
Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun islam yang ke-5 dan
apabila seseorang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya, kemudian
untuk haji sunat apabila dikerjakan pada kesempatan selanjutnya, setelah pernah
menunaikan haji wajib.
C. Dalil Tentang Ibadah Haji
1. Al – Qur’an
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Ali
Imran ayat 97, yaitu:
Artinya
: “Padanya Terdapat tanda-tanda yang
nyata, (diantaranya) maqam Ibrahim [215]; barangsiapa memasukinya (Baitullah
itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah
[216]. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha
Karya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali Imran : 97)
2. Hadits
Nabi Muhammad SAW bersabda di dalam haditsnya yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang artinya sebagai berikut :
“Dari Ibnu
Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji, maka
sesungguhnya seseorang tidak tidak akan menyadari, sesuatu halangan yang akan
merintanginya”. (H.R. Ahmad)
D. Syarat, Rukun, Wajib dan Sunat Haji
1. Syarat-syarat diwajibkannya Haji
- Islam
- Baligh
- Berakal
- Merdeka
- Kuasa (mampu)
- Islam
- Baligh
- Berakal
- Merdeka
- Kuasa (mampu)
2. Rukun Haji
- Ihram, yaitu bepakaian ihram dan berniat melaksanakan haji
- Wukuf, yaitu berhenti (berdiam) diri di Padang Arafah sejak tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzhulhijjah hingga terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah
- Thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali
- Sa’I, yaitu lari-lari kecil dari shafa hingga marwah sebanyak 7 (tujuh) kali
- Ihram, yaitu bepakaian ihram dan berniat melaksanakan haji
- Wukuf, yaitu berhenti (berdiam) diri di Padang Arafah sejak tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzhulhijjah hingga terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah
- Thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali
- Sa’I, yaitu lari-lari kecil dari shafa hingga marwah sebanyak 7 (tujuh) kali
3. Wajib Haji
Yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan, tapi sahnya
haji tidak tergantung itu, karena boleh diganti dengan dam (denda) yaitu
menyembelih binatang. Berikut kewajiban haji yang mesti dikerjakan:
- Ihram dari Miqat, yaitu memakai pakaian ihram (tidak berjahit)
- Bermalam di Muzdalifah sesudah wukuf, pada malam tanggal 10 Dzulhijjah
- Bermalam di Mina selama 2-3 malam pada hari tasyriq (pada tanggal 11,
12, dan 13 Dzulhijjah)
- Melempar Jumrah ‘aqabah sebanyak 7x dengan batu pada tanggal 10
Dzullhijjah dilakukan setelah lewat tengah malam tanggal 9 Dzulhijjah dan setelah
wukuf
- Melempar ketiga Jumrah (Ula, Wustha dan ‘ Aqabah) sebanyak
masing-masing 7x lemparan pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah
- Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena ihram seperti jima’,
menikah, melontarkan ucapan-ucapan kotor dan lain sebagainya.
4. Sunah Haji
- Membaca Talbiyah:
- Membaca Talbiyah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya
Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu,
tiada sekutu bagi-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala
puji, nikmat dan segenap kekuasaan milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu”.
- Tawaf Qudum, yaitu tawaf yang dilakukkan ketika permulaan datang di tanah ihram, dikerjakkan sebelum wukuf di ‘Arafah.
- Shalat sunah Ihram 2 raka’at sesudah selesai wukuf
- Bermalam di Mina pada 10 Dzulhijjah
E. Cara Pelaksanaan Haji
1.
Di Mekkah (8 Dzulhijjah)
- Mandi dan berwudhu
- Memakai Kain Ihram Kembali
- Shalat sunah ihram 2 raka’at
- Niat haji, yaitu: “Labbaika Allahumma Bihajjatin”
- Mandi dan berwudhu
- Memakai Kain Ihram Kembali
- Shalat sunah ihram 2 raka’at
- Niat haji, yaitu: “Labbaika Allahumma Bihajjatin”
حَجًّا اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ
Labbaik
Allahumma hajjan
Artinya: “Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji”
Artinya: “Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji”
- Berangkat menuju
‘Arafah dengan
membaca talbiyah, shlawat dan doa
2.
Di Arafah
- Waktu masuk Arafah hendaklah berdo’a
- Menunggu waku wukuf
- Wukuf (9 Dzulhijjah)
- Doa Wukuf
- Berangkat menuju Musdalifah sehabis Magrib, dan hendaklah berdo’a
- Waktu masuk Arafah hendaklah berdo’a
- Menunggu waku wukuf
- Wukuf (9 Dzulhijjah)
- Doa Wukuf
- Berangkat menuju Musdalifah sehabis Magrib, dan hendaklah berdo’a
3.
Di Muzdalifah (pada malam 10 Dzulhijjah)
- Berdo’a waktu sampai di Muzdalifah
- Mabit, yaitu berhenti di Muzdalifah untuk menunggu waktu lewat tengah malam sambil mencari batu krikil sebanyak 49 atau 70 butir untuk melempar jumrah
- Menuju Mina
- Berdo’a waktu sampai di Muzdalifah
- Mabit, yaitu berhenti di Muzdalifah untuk menunggu waktu lewat tengah malam sambil mencari batu krikil sebanyak 49 atau 70 butir untuk melempar jumrah
- Menuju Mina
4.
Di Mina
- Sampai di Mina hendaklah berdo’a
- Selama di Mina jama’ah wajib melontar jumrah dan bermalam (mabit)
- Waktu melempar jumrah
Ø Melontar jumrah aqobah setelah tengah malam, pagi dan sore. Tetapi diutamakan sesudah terbit matahari tanggal 10 Dzulhijjah.
Ø Melempar ketiga Jumrahsebanyak masing-masing 7x lemparan pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, waktunya pagi, siang, sore dan malam. Tetepi diutamakan sesudah tergelincir matahari
- Sampai di Mina hendaklah berdo’a
- Selama di Mina jama’ah wajib melontar jumrah dan bermalam (mabit)
- Waktu melempar jumrah
Ø Melontar jumrah aqobah setelah tengah malam, pagi dan sore. Tetapi diutamakan sesudah terbit matahari tanggal 10 Dzulhijjah.
Ø Melempar ketiga Jumrahsebanyak masing-masing 7x lemparan pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, waktunya pagi, siang, sore dan malam. Tetepi diutamakan sesudah tergelincir matahari
5.
Kembali ke Mekkah
- Thawaf Ifadah
- Thawaf wada
- Berangkat ke Jeddah untuk kembali ke tanah air
- Thawaf Ifadah
- Thawaf wada
- Berangkat ke Jeddah untuk kembali ke tanah air
F. Hikmah Melaksanakan Haji
- Setiap perbuatan dalam ibadah haji mengandung rahasia, contoh seperti ihram sebagai upacara pertama yaitu manusia harus melepaskan diri dari hawa nafsu dan hanya menghadap diri kepada Allah SWT.
- Memperteguh iman dan takwa kepada Allah SWT.
- Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi.
- Ibadah haji adalah pembentukkan sikap mental dan akhlak yang mulia.
- Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia yang peserta-persertanya dari seluruh dunia dan Ka’bah yang menjadi symbol kesatuan dan persatuan.
- Memperkuat fisik dan mental.
- Menumbuhkan semangat berkorban.
- Bisa untuk membina persatuan dan kesatuan umat islam sedunia.
- Setiap perbuatan dalam ibadah haji mengandung rahasia, contoh seperti ihram sebagai upacara pertama yaitu manusia harus melepaskan diri dari hawa nafsu dan hanya menghadap diri kepada Allah SWT.
- Memperteguh iman dan takwa kepada Allah SWT.
- Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi.
- Ibadah haji adalah pembentukkan sikap mental dan akhlak yang mulia.
- Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia yang peserta-persertanya dari seluruh dunia dan Ka’bah yang menjadi symbol kesatuan dan persatuan.
- Memperkuat fisik dan mental.
- Menumbuhkan semangat berkorban.
- Bisa untuk membina persatuan dan kesatuan umat islam sedunia.
Umrah
A. Pengertian Umrah
Umrah artinya mengunjungi Ka’bah. Karena ibadah ini
hampir sama dengan haji maka disebut juga haji kecil. Perbedaan Haji dan Umrah
adalah jika umrah dapat di kerjakan kapan saja sepanjang tahun, sedangkan haji
hanya boleh dilakukan pada tanggal 8 -13 Dzulhijjah. Umrah hukumnya fardu’ain
bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan apabila telah memenuhi
syarat dan rukunnya.
B. Syarat wajib Umrah
Ihram
Tawaf
Sa’i
Tahallul, yaitu mencukur (menggunting) sebagian atau seluruh rambut.
Tahallul ini menunjukkan sebagai tanda berakhirnya ibadah haji.
Tertib
C. Syarat Wajib Umrah
Niat Ihram di Miqat
Meninggalkan larangan ihram. Ihram untuk umrah dimulai miqat kemudian
diteruskan dengan tawaf, sa’i dan tahallul.
D. Perjalanan haji dan umrah di Indonesia
Umat
islam adalah bagian terbesar bangsa Indonesia. Setiap tahun ratusan ribu orang
melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Penyelenggaraan dan pengaturan ibadah
haji umat islam Indonesia merupakan tugas pemerintah yang pada dasarnya
bertujuan supaya berjalan lancar, tertib, aman dan sempurna ibadahnya.
Keterlibatan
pemerintah dalam pemberangkatan perjalanan ibadah haji umat islam Indonesia
cukup besar, karena urusan haji merupakan amanat rakyat yang tertuang dalam
GHBN yang pada dasarnya berisi kehendak nasional dalam melanjutkan usaha-usaha
peningkatan pelayanan sesuai dengan kemampuan masyarakat atas dasar itu
pemerintah mengatur mulai dari proses pemberangkatan, dalam perjalanan selama
menunaikan ibadah haji sampai kembali ke tanah air.
E. Cara mendaftarkan Haji dan Umrah
Pendaftaran haji dan umrah dilaksanakan di kantor
koodinator urusan haji pada tingkat kabupaten atau kota madya di seluruh
Indonesia.
Tugas manusia di muka bumi ini adalah beribadah
kepada Allah SWT sesuai dengan syari’at islam. Adapun yang menjadi tolak ukur
seorang hamba didalam ibadahnya yaitu dengan melaksanakan shalat dan sebagai
penyempurna rukun islam yaitu ibadah haji. Ada beberapa kesimpulan yang dapat
ditarik dari pembahasan ini, yakni :
Ibadah haji termasuk rukun islam dan perintah Allah yang wajib kita
laksanakan apabila kita mampu.
Dengan melaksanakan ibadah haji, kita bisa bertemu dengan umat islam
yang lain dari seluruh dunia.
Barangsiapa yang melaksanakan ibadah haji akan menerima balasan surga
firdaus dan itu untuk haji yang mabrul.
0 komentar :
Posting Komentar
Bagaimana Menurut anda??
Semoga Artikel diatas bermanfaat yah.. :)
Terima Kasih.. ^_^